International
Accounting
Pembangunan dan aplikasi praktek akuntansi keuangan dan proses pelaporannya dipengaruhi oleh lingkungan tempat perusahaan beroperasi dimana setiap negara memiliki sejarah, nilai-nilai, kebudayaan, sistem politik, sistem ekonomi dan tingkat pembangunan ekonomi yang berbeda-beda. Perusahaan multinasional yang beroperasi dan mendapatkan penghasilan dari berbagai negara memerlukan standard akuntansi keuangan dunia untuk dapat mengurangi perbedaan dalam penyusunan laporan keuangan.
Perusahaan menyusun laporan keuangan yang ditujukan kepada pengguna utama
mereka yang pada awalnya berada dalam satu negara dimana perusahaan beroperasi.
Namun muncul perusahaan dan organisasi multinasional seperti European Unioun
(EU), the General Agreement on Tariffs and Trades (GATT), dan the North
American Free Trade Agreement (NAFTA) telah menciptakan laporan keuangan
transnasional yang umum. Pengguna laporan keuangan transnasional harus dapat
memahami praktek akuntansi yang digunakan, bahasa dimana perusahaan beroperasi,
dan mata uang yang digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan yang
dapat mengakibatkan banyak perusahaan asing tidak mau menanamkan modal maupun
meminjamkan uang untuk perusahaan. Untuk itu, dibutuhkan harmonisasi dalam
standard akuntansi yang menyatukan seluruh dunia.
Harmonisasi standard akuntansi internasional dilakukan secara cepat mulai
dari dekade pertama abad 21. Tahun 2002 FASB dan International Accounting
Standard Board (IASB) mengumumkan komitmen mereka untuk menyusun standard
akuntansi yang dapat digunakan oleh pengguna setempat (domestik) dan asing (cross-border). Tahun 2004, FASB dan IASB
mengumumkan 2 proyek kerjasama mereka yaitu membangun kerangka konseptual yang
lebih baik dan umum; dan membuat standard yang umum dan berkualitas tinggi
dalam penyajian informasi dalam laporan keuanagan.
Tahun 2005, chief acountant dari
SEC mendeskripsikan suatu “roadmap” dalam
pencapaian suatu standard global yang umum dan berkualitas tinggi serta
mengumumkan bahwa SEC telah menguji kemungkinan dari penghilangan kebutuhan
untuk merekonsiliasi untuk non-US. Perusahaan yang menggunakan International
Financial Reporting Standards (IFRSs) yang diterbitkan oleh IASB dan terdaftar
untuk menerbitkan saham saham mereka di US. Negara-negara EU mengadopsi IFRS.
Tahun 2007, SEC dipilih untuk menerima laporan keuangan dari perusahaan asing
yang menyusun laporan kuangannya sesuai degan IFRS tanpa rekonsiliasi yang
secara umum menerima prinsip-prinsip akuntansi, dan SEC mengekplorasi
kemungkinan perusahaan-perusahaan US untuk mengadopsi IFRSs. FASB dan IASB juga
bekerja pada isu standard individual untuk membuat standard yang dapat
diperbandingkan dan diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2011.
Masalah utama yang sekarang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan US adalah
kemampuan mereka untuk bersaing dalam ekonomi global dengan laporan keuangan
transnasionalnya.
Berikut beberapa isu yang harus diatas oleh perusahaan multinasional :
International
business accounting issues
Dalam pembelian atau penjualan barang
dagang dengan pihak asing, terdapat kemungkinan terjadinya perubahan kurs tukar
mata uang asing diantara waktu pesan dan waktu pembayaran yang dapat
meningkatkan keuntungan atau kerugian bagi pihak berkaitan. Hal ini menyebabkan
laporan keuangan tidak dapat memberikan informasi kredit internasional,
evaluasi likuiditas dan solvabilitas (kemampuan perusahaan dalam melunasi
hutang) dan menjadi rumit karena penggunaan bahasa dan prinsip-prinsip
akuntansi yang berbeda. Peningkatan perdagangan luar negeri perlu diimbangi
dengan pembentukan divisi internasional yang memiliki keahlian akuntansi
internasional. Perusahaan yang ingin meningkatkan modal di pasar luar negeri
kiranya harus mempersiapkan laporan keuangannya dengan aturan yang dapat
diterima oleh bursa efek asing.
The development accounting
system
Budaya suatu negara mempengaruhi praktek bisnis
perusahaan dan prosedur akuntansi. Definisi budaya (Hofstede): “the collective programming of the mind that
distinguishes one categoryof people from another”. 8 kategori budaya
menurutnya : Occidental, Muslim, Japanese, Hindu, Confucian, Slavic, African
dan Latin America . Namun, pengelompokan
praktek akuntansi berdasarkan kebudayaan adalah sangat sederhana karena banyak
bangsa memiliki lebih dari 1 kelompok budaya dan banyak negara mengunakan
standar-standar akuntansi warisan negara penjajah. Tingkat sistem akuntasi yang dibangun dalam suatu
negra dipengaruhi oleh :
a. Level of education
Negara dengan tingkat pendidikan yang lebih baik
memiliki sistem akuntansi yang lebih maju. Karakteristik pendidikan yang
memiliki hubungan langsung dengan praktek pelaporan laporan keuangan :
-
Tingkat melek
huruf
-
Persentase
populasi yang telah menyelesaikan sekolah dasar, sekolah menengah atas, dan
perguruan tinggi
-
Orientasi sistem
pendidikan (kejuruan, profesional, dll)
-
Kelayakan sistem
pendidikan pada kebutuhan ekonomi dan sosial negara
b. Political system
c. Legal system
Tingkat hukum negara menentukan praktek akuntansi yang
mempengaruhi kekuatan profesi akuntansi. Ketika prosedur dan pratek akuntansi
ditentukan oleh pemerintah, otoritas dari profesi akuntansi lemah. Sebaliknya, pembentukan kebijakan
akuntansi yang tidak elastis oleh organisasi profesi merupakan karakteristik
dari negara hukum.
d. Economic development
Penyusunan Laporan Keuangan Untuk
Pengguna Asing
Penyusunan laporan
keuangan bagi pengguna asing dapat menggunakan salah satu dari pendekatan
berikut dalam penyusuna laporan keuangan :
1.
Kirim laporan keuangan yang sama kepada seluruh pengguna (domestik dan
asing)
2.
Terjemahkan laporan keuangan sesuai dengan bahasa yang digunakan oleh
pengguna asing
3.
Terjemahkan laporan keuangan sesuai dengan bahasa dan mata uang negara
asing
4.
Mempersiap 2 set laporan keuangan, yang satu menggunakan bahasa, mata uang
dan prinsip akuntansi negara sendiri dan yang lainnya menurut negara asing
pengguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar