Kamis, 13 September 2012

Pembukaan


International Accounting


Pembangunan dan aplikasi praktek akuntansi keuangan dan proses pelaporannya dipengaruhi oleh lingkungan tempat perusahaan beroperasi dimana setiap negara memiliki sejarah, nilai-nilai, kebudayaan, sistem politik, sistem ekonomi dan tingkat pembangunan ekonomi yang berbeda-beda. Perusahaan multinasional yang beroperasi dan mendapatkan penghasilan dari berbagai negara memerlukan standard akuntansi keuangan dunia untuk dapat mengurangi perbedaan dalam penyusunan laporan keuangan.
Perusahaan menyusun laporan keuangan yang ditujukan kepada pengguna utama mereka yang pada awalnya berada dalam satu negara dimana perusahaan beroperasi. Namun muncul perusahaan dan organisasi multinasional seperti European Unioun (EU), the General Agreement on Tariffs and Trades (GATT), dan the North American Free Trade Agreement (NAFTA) telah menciptakan laporan keuangan transnasional yang umum. Pengguna laporan keuangan transnasional harus dapat memahami praktek akuntansi yang digunakan, bahasa dimana perusahaan beroperasi, dan mata uang yang digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan yang dapat mengakibatkan banyak perusahaan asing tidak mau menanamkan modal maupun meminjamkan uang untuk perusahaan. Untuk itu, dibutuhkan harmonisasi dalam standard akuntansi yang menyatukan seluruh dunia.


Harmonisasi standard akuntansi internasional dilakukan secara cepat mulai dari dekade pertama abad 21. Tahun 2002 FASB dan International Accounting Standard Board (IASB) mengumumkan komitmen mereka untuk menyusun standard akuntansi yang dapat digunakan oleh pengguna setempat (domestik) dan asing (cross-border). Tahun 2004, FASB dan IASB mengumumkan 2 proyek kerjasama mereka yaitu membangun kerangka konseptual yang lebih baik dan umum; dan membuat standard yang umum dan berkualitas tinggi dalam penyajian informasi dalam laporan keuanagan.
Tahun 2005, chief acountant dari SEC mendeskripsikan suatu “roadmap” dalam pencapaian suatu standard global yang umum dan berkualitas tinggi serta mengumumkan bahwa SEC telah menguji kemungkinan dari penghilangan kebutuhan untuk merekonsiliasi untuk non-US. Perusahaan yang menggunakan International Financial Reporting Standards (IFRSs) yang diterbitkan oleh IASB dan terdaftar untuk menerbitkan saham saham mereka di US. Negara-negara EU mengadopsi IFRS. Tahun 2007, SEC dipilih untuk menerima laporan keuangan dari perusahaan asing yang menyusun laporan kuangannya sesuai degan IFRS tanpa rekonsiliasi yang secara umum menerima prinsip-prinsip akuntansi, dan SEC mengekplorasi kemungkinan perusahaan-perusahaan US untuk mengadopsi IFRSs. FASB dan IASB juga bekerja pada isu standard individual untuk membuat standard yang dapat diperbandingkan dan diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2011.
Masalah utama yang sekarang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan US adalah kemampuan mereka untuk bersaing dalam ekonomi global dengan laporan keuangan transnasionalnya.
Berikut beberapa isu yang harus diatas oleh perusahaan multinasional :
International business accounting issues
Dalam pembelian atau penjualan barang dagang dengan pihak asing, terdapat kemungkinan terjadinya perubahan kurs tukar mata uang asing diantara waktu pesan dan waktu pembayaran yang dapat meningkatkan keuntungan atau kerugian bagi pihak berkaitan. Hal ini menyebabkan laporan keuangan tidak dapat memberikan informasi kredit internasional, evaluasi likuiditas dan solvabilitas (kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang) dan menjadi rumit karena penggunaan bahasa dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda. Peningkatan perdagangan luar negeri perlu diimbangi dengan pembentukan divisi internasional yang memiliki keahlian akuntansi internasional. Perusahaan yang ingin meningkatkan modal di pasar luar negeri kiranya harus mempersiapkan laporan keuangannya dengan aturan yang dapat diterima oleh bursa efek asing.
The development accounting system              
Budaya suatu negara mempengaruhi praktek bisnis perusahaan dan prosedur akuntansi. Definisi budaya (Hofstede): “the collective programming of the mind that distinguishes one categoryof people from another”. 8 kategori budaya menurutnya : Occidental, Muslim, Japanese, Hindu, Confucian, Slavic, African dan Latin America. Namun, pengelompokan praktek akuntansi berdasarkan kebudayaan adalah sangat sederhana karena banyak bangsa memiliki lebih dari 1 kelompok budaya dan banyak negara mengunakan standar-standar akuntansi warisan negara penjajah. Tingkat sistem akuntasi yang dibangun dalam suatu negra dipengaruhi oleh :
a.    Level of education
Negara dengan tingkat pendidikan yang lebih baik memiliki sistem akuntansi yang lebih maju. Karakteristik pendidikan yang memiliki hubungan langsung dengan praktek pelaporan laporan keuangan :
-          Tingkat melek huruf
-          Persentase populasi yang telah menyelesaikan sekolah dasar, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi
-          Orientasi sistem pendidikan (kejuruan, profesional, dll)
-          Kelayakan sistem pendidikan pada kebutuhan ekonomi dan sosial negara
b.    Political system
c.     Legal system
Tingkat hukum negara menentukan praktek akuntansi yang mempengaruhi kekuatan profesi akuntansi. Ketika prosedur dan pratek akuntansi ditentukan oleh pemerintah, otoritas dari profesi akuntansi lemah. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang tidak elastis oleh organisasi profesi merupakan karakteristik dari negara hukum.
d.    Economic development
Penyusunan Laporan Keuangan Untuk Pengguna Asing
Penyusunan laporan keuangan bagi pengguna asing dapat menggunakan salah satu dari pendekatan berikut dalam penyusuna laporan keuangan :
1.       Kirim laporan keuangan yang sama kepada seluruh pengguna (domestik dan asing)
2.       Terjemahkan laporan keuangan sesuai dengan bahasa yang digunakan oleh pengguna asing
3.       Terjemahkan laporan keuangan sesuai dengan bahasa dan mata uang negara asing
4.       Mempersiap 2 set laporan keuangan, yang satu menggunakan bahasa, mata uang dan prinsip akuntansi negara sendiri dan yang lainnya menurut negara asing pengguna.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar