Senin, 24 September 2012

Project


Proyek Konvergensi IASB-FASB
Upaya untuk mencapai keseragaman standar akuntansi internasional :
1.       Proyek Konvergensi Internasional Jangka Pendek FASB
Tujuannya adalahmenghapus berbagai perbedaan individual antara GAAP Amerika dan standar internasional pelaporan keuangan yang tidak dalam lingkup proyek-proyek besar lainnya. Lingkup proyek terbatas pada perbedaan yang solusinya harus dicapai dalam jangka pendek, biasanya dengan cara memilih antara IFRS yang ada dengan GAAP Amerika.
FASB bermaksud untuk menganalisa setiap perbedaan dalam lingkup dan baik 1) mengubah literatur GAAP Amerika yang berlaku untuk mengurangi atau menghilangkan perbedaan atau 2) berkomunikasi ke dewan IASB untuk memilih tidak mengubah GAAP Amerika.
Perbedaan di luar lingkup proyek akan dibahas jangka panjang dalam proyek Skema Konvergensi (Roadmap to Convergence).

2.       Perjanjian Norwalk
18 September 2002, FASB dan IASB mengadakan pertemuan di Norwalk, Connecticut. Mereka berkomitmen untuk mengembangkan standar akuntansi berkualitas tinggi yang dapat digunakan dalam membandingkan laporan keuangan domestik maupun lintas negara.
Perjanjian Norwalk ini menghasilkan :
1)   Melakukan proyek jangka pendek untuk menghilangkan berbagai perbedaan antara GAAP dan IFRS.
2)   Menghilangkan perbedaan lain antara IFRS dan U.S. GAAP yang masih ada pada 1 Januari 2005 dengan cara melakukan  proyek-proyek usaha yang kedua badan/dewan akan lakukan bersama.
3)   Melanjutkan proyek bersama yang sedang berjalan.
4)   Mendorong interpretatif masing-masing badan/dewan untuk mengkoordinasikan kegiatan mereka.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk mencapai kompatibilitas dengan mengidentifikasi solusi berkualitas tinggi.

Kerangka Kerja IFRS


Kerangka Kerja untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Pada tahun 1989, IASC membuat kerangka konseptual dalam penyajian laopran keuangan yang dikenal dengan nama “kerangka kerja untuk penyusunan dan penyajian laopran keuangan” IASB mengindikasikan tujuan dari pernyataan ini adalah untuk menetapkan konsep-konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal oleh :
1.       Membantu IASB dalam mengembangkan standar akuntansi masa depan.
2.       Mempromosikan harmonisasi standar akuntansi.
3.       Membantu penentu standar nasional.
4.       Membantu pembuat dalam menerapkan standar internasional.
5.       Membantu auditor dalam membentuk pendapat mengenai apakah laporan keuangan sesuai dengan standar internasional.
6.       Membantu pengguna dalam laporan keuangan menafsirkan disajikan sesuai dengan standar internasional.
7.       Memberikan pihak yang berkepentingan dengan informasi tentang pendekatan IASB untuk pembentukan standar akuntansi internasional.
Kerangka IFRS menentukan unsur-unsur berikut :
1.       Tujuan pelaporan keuangan.
2.        Karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna bagi entitas pelaporan.
3.        Definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur dari laporan keuangan yang dibangun.
4.        Konsep modal dan pemeliharaan modal.

Kamis, 13 September 2012

Pembukaan


International Accounting


Pembangunan dan aplikasi praktek akuntansi keuangan dan proses pelaporannya dipengaruhi oleh lingkungan tempat perusahaan beroperasi dimana setiap negara memiliki sejarah, nilai-nilai, kebudayaan, sistem politik, sistem ekonomi dan tingkat pembangunan ekonomi yang berbeda-beda. Perusahaan multinasional yang beroperasi dan mendapatkan penghasilan dari berbagai negara memerlukan standard akuntansi keuangan dunia untuk dapat mengurangi perbedaan dalam penyusunan laporan keuangan.
Perusahaan menyusun laporan keuangan yang ditujukan kepada pengguna utama mereka yang pada awalnya berada dalam satu negara dimana perusahaan beroperasi. Namun muncul perusahaan dan organisasi multinasional seperti European Unioun (EU), the General Agreement on Tariffs and Trades (GATT), dan the North American Free Trade Agreement (NAFTA) telah menciptakan laporan keuangan transnasional yang umum. Pengguna laporan keuangan transnasional harus dapat memahami praktek akuntansi yang digunakan, bahasa dimana perusahaan beroperasi, dan mata uang yang digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan yang dapat mengakibatkan banyak perusahaan asing tidak mau menanamkan modal maupun meminjamkan uang untuk perusahaan. Untuk itu, dibutuhkan harmonisasi dalam standard akuntansi yang menyatukan seluruh dunia.